Banyak orang berkata bahwa seorang skeptik adalah orang yang terlalu
banyak bertanya, bawel, tukang protes, atau tidak percaya banyak hal. Oleh
karena itu, seorang skeptik disebut sebagai orang yang bersikap negatif
terhadap banyak hal karena tidak mempercayai banyak hal atau meragukan
setiap hal. Dengan demikian, masyarakat menganggap “skeptisisme”
dianggap suatu hal yang negatif karena sifatnya yang selalu menegasi banyak
hal. Apakah benar demikian?
Kata “skeptik” sendiri berasal dari kata Yunani skeptoi yang artinya: orang-orang yang mencari atau orang-orang yang mencari informasi. Apa yang
dicari oleh para skeptik? Mereka mencari berbagai keterangan mengenai hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Para skeptik adalah orang-orang yang tiada
henti mencari tahu dan bertanya mengenai berbagai hal-hal di sekitarnya;
apa yang sesungguhnya (telah) terjadi? mengapa hal itu bisa terjadi?
bagaimana hal itu bisa terjadi? bagaimana menjelaskannya? apa saja bukti-buktinya?
Dalam proses pencarian ini para skeptik melakukan berbagai penelitian,
investigasi, penelusuran, pertimbangan, dan penilaian yang didasarkan pada
bukti-bukti yang relevan dengan ditopang oleh daya pikir kritis dan berbagai
argumentasi yang jernih serta masuk akal. Dengan demikian, skeptisisme
merupakan suatu proses dalam menerapkan pikiran kritis dan akal sehat
untuk memutuskan/menentukan/menetapkan kesahihan sebuah subjek atau
masalah. Hal ini dinamakan dengan proses penemuan akan kesimpulan yang
didukung oleh berbagai fakta, data, serta logika, dan bukannya
pembenaran/penegasan terhadap kesimpulan yang sudah ada.
Sepatutnya skeptisisme memberikan pengaruh yang begitu kuat sekaligus
positif bagi dunia. Skeptisisme bukanlah upaya untuk
menghancurkan/meruntuhkan/menolak mentah-mentah banyak hal, seperti
yang disangkakan selama ini. Skeptisisme adalah upaya untuk mengarahkan
kembali perhatian manusia pada bukti-bukti relevan yang ditunjang oleh akal
sehat sekaligus menyingkirkan berbagai takhyul yang ada dan berkembang
dalam masyarakat. Oleh karena itu, skeptisisme berupaya mengarahkan
berbagai pandangan dan ide sehat manusia demi pemikiran yang nyata dan
tidak dibelenggu oleh berbagai pemikiran yang bernuansa fantasi.
Apa ukurannya? Berbagai metode saintifik adalah tolok ukur yang digunakan
para skeptik untuk mempertimbangkan, mengukur, dan mempertimbangkan
semua hal. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat anekdot
serta berbagai pengakuan atau kesaksian orang yang umumnya tidak
didukung oleh berbagai bukti relevan dan argumentasi yang masuk akal
seringkali ditolak oleh para skeptik. Inilah yang membuat para skeptik
seringkali dijuluki sebagai orang-orang yang memiliki sikap negatif karena
tidak mempercayai orang lain. Namun sesungguhnya yang terjadi adalah
bahwa para skeptik adalah orang-orang yang membutuhkan berbagai
berbagai bukti relevan yang didukung oleh argumen-argumen yang masuk
akal.
Yang harus ditekankan dan diingat adalah bahwa berbagai klaim “luar biasa”
membutuhkan berbagai penjelasan dan bukti yang juga “luar biasa”,
khususnya berbagai hal yang berkaitan dengan fenomena paranormal dan
supernatural. Dengan demikian, skeptisisme adalah suatu proses yang sangat
diperlukan, bermanfaat, dan positif dalam upaya menemukan “kebenaran.”